Imtiaz Ahmad, M. Sc., M. Phil. (London) Madinah Munawarah, April 2006 6 Masa Kecil Hingga Masa Kenabian MUHAMMAD (SAW) MASA KANAK-KANAK Menurut sebagian besar ulama, Muhammad (SAW) dilahirkan di kota Makkah pada Senin pagi di hari ke ...

Judul Buku: Peristiwa Bersejarah di kota Makkah (Historical Events of Makkah), Imtiaz Ahmad, 2006
Penulis:Gusti Noor Barliandjaja - Imtiaz Ahmad
Tanggal Terbit 2006-11-26 oleh Bukupedia
ISBN: 9789960525495 / 996052549X
Total Halaman: 54
Kategori Buku:History
Buku Tentang: Cara Cepat Kaya

Download Peristiwa Bersejarah di kota Makkah (Historical Events of Makkah), Imtiaz Ahmad, 2006 eBook


Get the Ebook

Sejarah suatu bangsa di masa lalu merupakan sebuah hal penting untuk mengajarkan kepada masyarakat perihal kekuatan dan kelemahan, serta sebab-musabab keberhasilan dan kegagalan yang pernah mereka alami. Para tetamu Tanah Suci Makkah selalu disibukkan dengan kewajiban mereka untuk memenuhi rukun dan wajib Haji maupun Umrah dengan hati tawadlu’. Oleh karena itu, akan sangat bermanfaat apabila mereka berkesempatan untuk mengenang kembali beberapa peristiwa bersejarah yang pernah terjadi di Tanah Suci ini. Sedikit sekali diantara tetamu kota Makkah yang berusaha menyempatkan diri berbelanja buku-buku sejarah Islam. Adapun mereka yang sempat membeli tidak memilliki cukup waktu untuk membaca bukubuku yang begitu tebal itu. Maka disini saya telah mencoba memberikan sekilas pandang perihal beberapa peristiwa bersejarah yang pernah berlangsung di kota Suci Makkah dan sekitarnya. Saya rasa, hal ini akan meningkatkan suasana ruhaniah bagi para pengunjung Kota Suci ini. Sebagai tambahan, saya anjurkan membaca buku “How Islam Touched Their Hearts” (Ketika Cahaya Hidayah Menerangi Qalbu – pent) yang menyajikan kisah insan-insan yang mendapat cahaya hidayah Illahi untuk kembali kepada Islam, mereka berasal dari berbagai negeri dengan latarbelakang budaya yang berbeda-beda. Dari kisah-kisah ini tergambar bagaimana Allah (SWT) membuka pintu kasih-sayang-Nya bagi mereka yang membuka pikirannya dan memandang berbagai hal tanpa prasangka buruk. Mereka kita sebut sebagai kembali kepada Islam, sebab kita meyakini bahwa setiap pribadi terlahir dalam keadaan Islam tanpa memikul dosa sekecil apapun. Tergambarkan pula disini bagaimana mereka yang telah kembali Muslim mencurahkan pelayanan mereka kepada Islam lebih baik daripada mereka yang Muslim karena tradisi turun-temurun. Lebih jauh lagi, mereka melayani Islam dengan besar-hati. Semoga Allah (SWT) mencurahkan manfaat yang berlimpah kepada para pembaca, amin. Imtiaz Ahmad, M. Sc., M. Phil. (London) Madinah Munawarah, April 2006 6 Masa Kecil Hingga Masa Kenabian MUHAMMAD (SAW) MASA KANAK-KANAK Menurut sebagian besar ulama, Muhammad (SAW) dilahirkan di kota Makkah pada Senin pagi di hari ke-sembilan bulan Rabiul Awal (kira-kira tanggal 20 atau 22 April 571 M), kira-kira 50 atau 55 hari setelah peristiwa kehancuran pasukan bergajah yang sedang bergerak menuju Baitullah di kota Makkah. Kakek beliaulah yang memberikan nama Muhammad (SAW). Beliau adalah bagian dari suku Quraisy yang dihormati. Namun demikian, keluarga beliau sangatlah miskin. Ayahanda beliau, Abdullah, telah wafat sebelum beliau dilahirkan. IBU-SUSU Sesuai dengan tradisi Arab, sekelompok perempuan dusun datang ke kota Makkah untuk menjual jasa menyusui bayi. Kebanyakan dari mereka mencari bayi dari keluarga kaya. Tak satupun dari mereka peduli untuk menyusui bayi Muhammad (SAW) lantaran ia yatim dan dari keluarga yang sangat miskin. Akhirnya, Halimah bersedia menjadi ibu-susunya dengan harapan keluarganya dapat membina hubungan baik dengan suku Quraisy. Dalam perjalannya kembali kerumah, banyak hal istimewa yang dialaminya; 1. Keledai kurus dan lemah yang dikendarai Halimah dan bayi Muhammad (SAW) berubah menjadi kuat dan cepat langkahnya, sehingga meninggalkan rombongannya jauh di belakang. 2. Halimah ketika itu sedang tidak keluar air-susunya, sehingga anaknya sendiri pun menangis semalaman karena tak mandapatkan air susu. Ketika ia memberikan giliran menyusui kepada bayi Muhammad (SAW) ia dapati air-susunya mencukupi untuk diberikan kepada bayi Muhammad (SAW) dan juga untuk anaknya sendiri. Setelah itu kedua bayi itupun tertidur nyenyak. 3. Onta betina milik Halimah pun telah beberapa hari tidak menghasilkan air susu. Setelah diambilnya bayi yatim Muhammad (SAW) sebagai bayi-susuannya, suami Halimah mendapati bahwa onta betina mereka begitu banyak mengeluarkan air susu. Halimah dan suaminya pun meminum susu onta ini hingga kenyang sehingga mereka bisa tidur nyenyak. 7 4. Lahan mereka yang biasanya tandus ditumbuhi rerumputan menghijau sehingga ternak mereka bisa merumput sebanyak-banyaknya. Telah banyak keberkahannya Bayi Muhammad (SAW) bagi keluarga ini. Setelah berumur dua tahun, sang bayi diantarkan kembali kepada ibundanya. Kepada Aminah, ibunda Muhammad (SAW), mereka meminta ijin untuk diperbolehkan mengasuh sang bayi di pedesaan selama dua atau tiga tahun lagi. Aminah menyetujui permintaan mereka. Disebutkan dalam hadits Muslim, diriwayatkan oleh Anas (RA), suatu hari si kecil Muhammad (SAW) sedang bermain bersama anak-anak sebayanya. Malaikat Jibril (AS) datang, membelah dada Muhammad (SAW) dan mengeluarkan hatinya. Jibril membuang sebuah gumpalan darah seraya berkata, |Gumpalan ini adalah bagian dari setan yang ada pada dirimu.| Selanjutnya Jibril (AS) mencuci hati itu dengan air Zam- Zam kemudian mengembalikannya ke dalam dada Muhammad (SAW). Teman-teman bermain Muhammad (SAW) mengadukan kepada Halimah bahwa seseorang telah membunuh Muhammad (SAW). Halimah pun bergegas menuju tempat anak-anak itu bermain dan mendapati Muhammad (SAW) dalam keadaan baik-baik saja, hanya saja nampak pucat. Setelah kejadian ini Halimah menjadi selalu khawatir atas keselamatan anak asuhnya ini. Maka iapun mengembalikan Muhammad (SAW) kepada Ibundanya. ANAK YATIM YANG LEMAH Muhammad (SAW) tinggal bersama ibundanya hingga mencapai usia 6 tahun. Aminah tak memiliki apapun untuk menghidupi diri dan anaknya. Iapun pulang ke kota Madinah, tempat dimana keluarganya tinggal agar dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka ala kadarnya. Di Madinah, Aminah jatuh sakit. Tak berapa lama berselang iapun wafat dan dimakamkan di sebuah dusun bernama Abwa. Jadilah Si kecil Muhammad (SAW) yatim-piatu. Ia pun sedih, menyendiri dan tak ada gairah bermain dengan teman-temannya. Selera makannya pun hilang dan kian hari kian bertambah lemah. Para sanak-saudaranya mengantarkannya kepada kakeknya, Abdul Muththalib ( \u0002\u0003\u0005ّ\u0006\u0007\b ا \u0003 ). Sang kakek meninggal dunia di usia 110 Tahun. Sekali lagi Muhammad (SAW) kecil kembali tanpa daya di usianya yang ke-10. Pengasuhan dirinya dilanjutkan oleh sang Paman Abu Thalib ( \u0002\b\u000e\u000f \u0010\u0011 Ø£) di rumahnya. Abu Thalib dikenal sebagai orang baik dan salah seorang pemuka suku Quraisy. Namun ia pun sangat miskin sehingga tak mampu menanggung beban keluarganya yang besar. Muhammad (SAW) terpaksa mencari pekerjaan sebagai buruh; di usianya yang baru sepuluh tahun; agar dapat 8 menghidupi dirinya sendiri. Mulailah ia menjadi penggembala ternak milik orang lain, di daerah gurun Makkah yang amat sangat panas. Ia makan dari tetumbuhan liar yang terdapat di gurun dan meminum susu dari kambing atau domba yang di gembalakannya. Dengan bertelanjang kaki dan mengenakan pakaian yang tak cukup untuk sekedar menutupi tubuhnya, ia habiskan waktu seharian di gurun pasir. Biasanya ia kembali ke rumah sang paman di malam hari untuk sejenak bermalam disana. Di gurun pasir itulah ia menghayati bentuk alamiah dari kehidupan. Kesulitan hidup, kesendirian, dan rasa tanggung-jawab menjadikannya lebih matang daripada usianya. Sang paman yang pedagang terkesan dengan kecerdasan dan kematangan keponakannya. Maka ketika Muhammad (SAW) berusia 12 tahun, Abu Thalib mengajaknya dalam perjalanan dagang ke Syria. SARAN SEORANG PENDETA Ketika kafilah dagang mereka sampai di kota Basra di wilayah Syria Besar, seorang pendeta terkenal di masa itu, Buhairah (\u0012\u0013\u0014\u0015\u0011), menghampiri Abu Thalib dan mengatakan, |Aku mengenali anak muda ini, sebagai sosok yang kelak akan dinobatkan sebagai rahmat bagi semesta alam. Hal ini tetulis jelas dalam kitab-kitab kami.| Buhairah selanjutnya menyarankan kepada Abu Thalib, “Lindungi anak muda ini dari orangorang Yahudi, lebih baik bawa ia kembali ke Makkah.”Abu Thalib menuruti saran sang pendeta tersebut. REMAJA TELADAN Kala itu belum ada sistem kepolisian maupun peradilan. Masingmasing suku menyelesaikan persoalan diantara mereka menurut cara mereka sendiri. Jika suku yang lemah diperlakukan sewenang-wenang oleh seorang dari suku yang berkuasa, suku yang lemah hanya bisa terdiam seribu-basa. Sebagai contoh, seorang lelaki kaya mengambil paksa anak perempuan pengunjung Makkah yang miskin, maka sang ayah tidak mempunyai jalan keluar untuk mendapatkan kembali anak gadisnya. Remaja Muhammad (SAW) tidak senang dengan kekacauan tatanan demikian. Dikumpulkannya beberapa pemuda dan dibentuknya satuan sukarelawan untuk melawan kejahatan. Mereka memberi dukungan kepada suku-suku yang miskin dan lemah. Kelompok ini sangat berhasil dalam mencapai berbagai tujuan/sasarannya. Hal ini bukanlah sebuah langkah biasa. Langkah ini dengan cepat membawa perubahan total pada tatanan 9 peradilan di Makkah, dan penghargaan masyarakat pun tertuju kepada remaja Muhammad (SAW). PEDAGANG YANG JUJUR Kejujuran, perilaku sopan-santun, kerja keras, dan kecerdasan pemuda Muhammad (SAW) merebut hati setiap orang. Hampir seluruh orang Quraisy adalah pedagang. Khadijah (RA) adalah seorang janda kaya. Ia meminta Muhammad (SAW) untuk memasarkan barang-barang dagangannya ke Syria. Seorang pendeta yang lain berkata kepada Muhammad (SAW) bahwa, kelak ia akan menghapuskan penyembahan berhala dan menyerukan agama yang benar. Muhammad (SAW) kembali ke Makkah dengan membawa laba penjualan yang melimpah. Khadijah (RA) pun mengutus lagi misi perdagangan untuk kedua kalinya, dan sekali lagi misi ini menghasilkan laba yang menggembirakan. Maisarah, ( \u0012\u0013\u0016\u0003\u0014\u0017) pelayan Khadijah (RA), menyertai Muhammad (SAW) dalam dua perjalan dagang itu. Ia menuturkan secara rinci berbagai kualitas yang dimiliki oleh Muhammad (SAW) kepada Khadijah (RA). Muhammad (SAW) adalah juga seorang pemuda yang menarik. Ketika itu Khadijah (RA) telah berusia 40 tahun, ia sangat tertarik dengan pribadi Muhammad (SAW) yang baru berusia 25 tahun, dan berkeinginan menikah dengannya. Maka, iapun menitip pesan kepada Maisarah untuk Muhammad (SAW). Namun setelah pesan disampaikan, Maisarah kembali kepadanya tanpa membawa jawaban. Maka ia meminta bantuan teman dekatnya, Nafisah(\u0019 \u0016\u0003\u0014\u001a\u001b) untuk menyampaikan pesan yang sama kepada Muhammad (SAW). Nafisah pun menyampaikan maksud hati Khadijah dan memberikan motivasi kepada Muhammad (SAW) agar bersedia menikahi Khadijah (RA). Akhirnya gayung bersambut, Muhammad menerima lamaran Khadijah dan merekapun menikah. Setelah menikah, Muhammad (SAW) mengambil dua hal penting. Pertama, Muhammad (SAW) hendak menolong pamannya, Abu Thalib, yang miskin. Maka diambilnya anak sang paman, yakni Ali bin Abi Thalib (RA), untuk diasuh dan dibesarkannya. Kedua, Khadijah (RA) menghadiahinya seorang budak yang ketika itu masih beragama nasrani dan berasal dari Syria, yaitu Zaid bin Harits (RA). Muhammad (SAW) memerdekakannya. Zaid (RA) pun sangat mengagumi kepribadian Muhammad (SAW), maka ia menolak kembali kepada orangtuanya dan rememilih menghabiskan sisa umurnya menemani Muhammad (SAW). 10 KETURUNAN DARI KHADIJAH (RA) Keturunan pertama Muhammad (SAW) dari Khadijah (RA) adalah seorang putra yang diberi nama Qasim; ia meninggal dunia di usia kanakkanak. Demikian juga dua putra beliau yang lain pun meninggal semasa kanak-kanak. Keturunan beliau besama Khadijah (RA) yang tumbuh dewasa adalah empat orang putri. Mereka adalah, Ruqayyah (RA), Zainab (RA), Umi Kulsum (RA) dan Fatimah (RA). PRIBADI YANG TERPERCAYA (AL-AMIN) Ketika Muhammad (SAW) berusia 35 tahun, terjadi dua bencana di Makkah. Pertama, terjadi kebakaran pada Ka’bah. Kedua, Banjir akibat hujan meruntuhkan sebagian dari Ka’bah. Pembangunan kembali Ka’bah dilakukan oleh suku Quraisy. Perselisihan tajam terjadi diantara sepuluh kelompok dalam suku Quraisy, ini terjadi karena masing-masing kelompok menginginkan kelompoknyalah yang mendapat kehormatan meletakkan kembali Hajar Aswad ke tempatnya semula di dinding Ka’bah. Pertumpahan darah nyaris terjadi sebagai pilihan penyelesaian perselisihan ini. Namun, akhirnya mereka sampai pada kesepakatan bulat untuk menyerahkan urusan ini kepada Muhammad (SAW), mengingat bahwa diantara seluruh penduduk Makkah, beliau dikenal sebagai sosok yang paling jujur dan condong pada berlaku adil. Berbekal kecerdasan akal budi dan pandangan yang jauh ke depan, Muhammad (SAW) dapat dengan singkat menyajikan jalan keluar atas persoalan yang diperselisihkan. Dimintanya selembar kain dan dibentangkannya kain ini diatas tanah. Kemudian, diletakkanlah Hajar Aswad di atas kain ini, dan masing-masing pimpinan kelompok secara bersama memegang lembaran kain dan mengangkatnya ke dekat dinding Ka’bah. Kemudian Muhammad (SAW) dengan tangannya sendiri meletakkan kembali Hajar Aswad pada tempatnya semula di dinding Ka’bah. WAHYU PERDANA

Blog ini menawarkan Buku Electronik Cara Cepat Kaya GRATIS untuk diunduh. Peristiwa Bersejarah di kota Makkah (Historical Events of Makkah), Imtiaz Ahmad, 2006 adalah salah satu buku premium untuk anda baca dari kami, portal nuku gratis, perpustakaan terbaik untuk buku premium gratis. Anda akan mendapatkan buku kategoriHistorySecara GRATIS di sini. Tidak perlu repot untuk registrasi dalam mendownload e book secara gratis. Portal ini menawarkan banyak sekali koleksi e-books Cara Cepat Kaya danHistory.Download Cara Cepat Kaya ebooks GRATIS!
download Peristiwa Bersejarah di kota Makkah (Historical Events of Makkah), Imtiaz Ahmad, 2006 ebook dalam bentuk PDF, EPUB, MOBI, AZW and AZW3, FB2, DJVU, LIT, RFT, IBA, LRS, LRF, dan LRX.
downloadHistoryebooks
Banyak sekali buku tentang Peristiwa Bersejarah di kota Makkah (Historical Events of Makkah), Imtiaz Ahmad, 2006 yang dapat kalian dapatkan di sini. Mau punya ebook Peristiwa Bersejarah di kota Makkah (Historical Events of Makkah), Imtiaz Ahmad, 2006 tanpa beli alias gratis? anda berada di tempat yang tepat! Download ebook Peristiwa Bersejarah di kota Makkah (Historical Events of Makkah), Imtiaz Ahmad, 2006 oleh:Gusti Noor Barliandjaja - Imtiaz Ahmad.

Berjudul: Peristiwa Bersejarah di kota Makkah (Historical Events of Makkah), Imtiaz Ahmad, 2006

Detail Buku:
  1. E-book telah memperoleh rank pada 16 by Google Books untuk buku Peristiwa Bersejarah di kota Makkah (Historical Events of Makkah), Imtiaz Ahmad, 2006
  2. Peristiwa Bersejarah di kota Makkah (Historical Events of Makkah), Imtiaz Ahmad, 2006 diterbitkan oleh Bukupedia sejak 2006-11-26 with ISBNs. ISBN buku adalah 9789960525495 dan 996052549X
  3. Jumlah halaman buku "54 Pages" dan dicetak BOOK pada kategoriHistory
  4. Buku ditulis dalam bahasa id

Get the Ebook

Book Preview


Tidak dapat mendownload? Coba alternatif links untuk "Peristiwa Bersejarah di kota Makkah (Historical Events of Makkah), Imtiaz Ahmad, 2006 by:Gusti Noor Barliandjaja - Imtiaz Ahmad":